Kamis, 28 Juni 2012

SOAL FARMAKOLOGI & TERAPEUTIK


FARMAKOLOGI & TERAPEUTIK

PRINSIP DASAR FARMAKOLOGI
BBC3_K15 (WAKIDI/ ADMAR DJAS)
1.  Obe, 25 tahun, baru lulus dari pendidikan apoteker dan diterima bekerja di sebuah perusahaan farmasi di bagian pengembangan obat .  Dalam rangka penyegaran terhadap bawahannya, Obe mengatakan, bahwa untuk menghasilkan obat yang baik, maka perlu mengetahui defenisi obat yang benar, yaitu :
  1. Zat kimia aktif yang dapat mempengaruhi proses biologi makhluk hidup
  2. Zat kimia yang harus di metabolisme di dalam tubuh sebelum menimbulkan respon.
  3. Senyawa kimia yang dapat berikatan dengan reseptor dan menghasilkan respon fisiologis
  4. Suatu zat yang dapat di beri per oral atau suntikan.
  5. Suatu sediaan yang memerlukan bahan tambahan untuk memeperbaiki gangguan di dalam tubuh makhluk hidup.  
                                                            Jawab: A

2. Selain mengatakan perlunya mengetahui defenisi obat yang benar, Obe juga mengatakan bahwa berat molekul obat akan mempengaruhi selektifitas obat. Berat molekul obat yang ideal, yaitu:
A. 1 – 10
B. 10 – 100
C. 100 – 1000
D. 1000 – 10.000
E. 10.000 – 100.000
                                                         Jawab: C


3. . Anto, 28 tahun, bekerja di laboratorium farmakologi. Dia ditugaskan oleh atasannya untuk membuat sediaan anti septik yang berbentuk fisik cair. Sediaan di bawah ini yang dapat dipilih Anto, yaitu:
A. Ethanol
B. Asetosal
C. Nitrous oxide
D. Paracetamol
E. Atropine                                                             
                                                  Jawab: A

BBC3_K16 (AZNAN LELO/TRI WIDYAWATI)
1. Toni, 18 tahun, datang ke rumah sakit, dengan keluhan luka sayat pada lengan kanannya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memutuskan untuk menjahit luka Toni. Dokter kemudian mengatakan kepada Toni bahwa sebelum dijahit daerah sekitar luka pada lengan kanannya akan di suntik anastesi lokal agar tidak nyeri. Toni bertanya, bagaimana cara kerjanya ya Dok? Jawaban dokter:
A.  menghambat enzim siklooksigenase sehingga tidak terbentuk prostaglandin
B.  memblok penghantaran ion natrium melalui voltage gated Na+ channel
C.  memblok neurotransmissi di SSP melalui potensiasi kemampuan neurotrasnmitter GABA  untuk meningkatkan penghantaran ion klorida melalui membran saraf
D. menghambat penghantaran ion kalium melalui kanal transmembran
E.  memblok enzim Na-K ATP-ase.
                                                                           Jawab: B
2. Ben, 19 tahun, mahasiswa kedokteran, datang ke praktek dokter dengan keluhan susah tidur. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memutuskan untuk memberikan diazepam (golongan Benzodiazepin) kepadanya. Ben kemudian bertanya, bagaimana cara kerja Benzodiazepin? Jawaban dokter yang benar, yaitu:
A.  menghambat enzim siklooksigenase sehingga tidak terbentuk prostaglandin
B.  memblok penghantaran ion natrium melalui voltage gated Na+ channel
C.  memblok neurotransmissi di SSP melalui potensiasi kemampuan neurotrasnmitter GABA  untuk meningkatkan penghantaran ion klorida melalui membran saraf
D. menghambat penghantaran ion kalium melalui kanal transmembran
E.  memblok enzim Na-K ATP-ase.
                                                                     Jawab: C

BBC3_K17 (Admar Djas, Datten Bangun) BBC3_K22

 1.Pak Amir,60 thn,mengeluh kedokternya bahwa ia sering berkemih malam hari.
    Setelah menjalani pemeriksaan lengkap, dokternya menyatakan Pak Amir menderita
    diabetes  mellitus berat dan harus mendapat pengobatan dengan insulin.Pak Amir
   bertanya insulin dibuat dari apa?Ketika dokternya mengatakan insulin itu diperoleh
  dari  sapi, Pak Amir amat heran dan bertanya lagi; apa cocok dengan manusia?
Jawaban  dokter adalah:
A.    Insulin sapi sama dengan insulin manusia
B.    Reseptor insulin sapi sama dengan reseptor insulin manusia
C.   Insulin sapi akan mengalami “conformational change”
D.   Reseptor insulin manusia mengalami “conformational change”
E.    Insulin manusia mengalami “conformational change”                     Key: D

 
2. Narko,18 tahun,merasa heran,mengapa sekarang putaw(heroin) yang
   telah dikonsumsinya selama 4 minggu berkurang effeknya, sehingga ia harus
   menambah jumlah yang digunakannya. Narko menanyakan hal tsb kepada Satria,
   temannya yang kuliah di Fak.Kedokteran. Penjelasan Satria adalah sbb:
   A.Jumlah reseptor heroin dalam otak Narko bertambah (upregulation)
   B.Jumlah reseptor heroin dalam otak Narko berkurang ( down regulation)
   C.Heroin yang dibeli Narko tak baik kualitasnya
   D.Heroin dirusak oleh tubuh Narko lebih cepat
   E. Otak Narko sudah rusak                                                                          Key:B

4. Bu Asidi mengeluh kedokternya bahwa ulu hatinya sering perih dan mengisap.
    Setelah diperiksa selengkapnya dokter memberinya tablet antasida dan menganjurkan  agar dikunyah dulu baru ditelan. Bu Asidi bertanya apakah tablet itu dikunyah  agar  cepat masuk ke darah? Kalau Anda yang ditanya, jawaban Anda adalah sbb:
    A.Ya, agar cepat masuk kedalam darah
    B. Ya, agar cepat berikatan dengan reseptor
    C. Antasida termasuk obat yang tidak berikatan dengan reseptor
    D. Antasida harus dikunyah agar cepat masuk keduodenum yang basa
    E. Antasida harus dikunyah agar tidak terasa pahit.                                 Key: C
                                                                                         
  5. Bu Asma menderita hipertensi dan juga sesak nafas karena asma. Dokter
   memberinya atenolol, suatu beta-1-adrenergik bloker, untuk hipertensinya, dan terbutaline, yang adalah beta-2- adrenergik agonis untuk sesak nafasnya .
   Pernyataan dibawah ini adalah benar:
   A. Atenolol adalah spesifik untuk reseptor beta- 1 adrenergik
   B. Atenolol selektif untuk untuk adrenergik
   C. Terbutaline spesifik untuk reseptor beta-2 adrenergik
   D. Terbutaline selektif untuk adrenergik
   E. Atenolol adalah spesifik untuk sistem adrenergik dan selektif untuk reseptor
      Beta-1 adrenergik                                                                                              Key:E

6. Pak Tibi,45 thn,menderita TB paru,dan diberi obat anti TB oleh dokternya. Salah satu  
    obatnya adalah isoniazid.Setelah 4 minggu menggunakan isoniazid, Pak Tibi menge-
    luh tangannya kebas-kebas. Hal ini dapat terjadi karena:
   A. Saraf Pak Tibi dikenai TBc
   B. Liver Pak Tibi tidak mampu memetaboliser isoniazid
   C.Obat yang digunakan Pak Tibi terlalu banyak jenisnya
   D.Pak Tibi termasuk pengasetilasi lambat (slow-acetylator)
   E.Pak Tibi termasuk pengasetilasi cepat (rapid-acetylator)                             Key:D

7.Buyung,lakilaki berusia 8 tahun,menderita demam dan batuk-batuk.Dokter memberi
   tetrasiklin untuk infeksi saluran nafasnya.Setelah 5 hari,Buyung mengeluh bahwa
   urinenya merah.Setelah diperiksa selengkapnya,ternyata Buyung menderita G6PD-
   deficiency.Pernyataan dibawah ini sehubungan dengan penyakit Buyung adalah benar:
   A.Tetrasiklin menyebabkan hemolisa darah pada setiap orang
   B. Tetrasiklin mengikat kalsium dalam darah
   C.G6PD-deficiency diturunkan hanya pada anak laki-laki
   D.G6PD-deficiency diturunkan hanya pada anak perempuan
   E.G6PD-deficiency diturunkan secara sex-linked                                            Key:E

8.Untuk menghindari kejadian seperti yang dialami Buyung,ada beberapa hal yang
   dapat dilakukan oleh dokter,antara lain:
    A.Buyung jangan diberi obat apapun
    B.Buyung harus dijaga betul agar tidak sakit
    C.Bila hendak memberi tetrasiklin,Buyung diberi juga obat antihemolisa
    D.Jangan memberi tetrasiklin pada Buyung
    E.Jangan memberi tetrasiklin atau obat lain yang mengganggu fungsi G6PD
                                                                                                                              Key: E

9.Tn.Joko,39 tahun, menjalani operasi patah tulang paha akibat  traffic-accident. Dokter
   memberinya suksinilkolin untuk muscle-relaxant. Selesai operasi, ketika respirator
   dicabut, ternyata Joko tidak bernafas spontan. Segera dokter memasang respirator
   kembali. Kejadian bahwa Joko tidak segera bernafas spontan, timbul karena:
   A. Dosis suksinilkolin terlalu besar
   B. Joko adalah orang yang alkoholik
   C. Joko kekurangan ensim kolinesterase yang diturunkan secara autosomal
   D. Joko mengalami kekurangan kolinesterase yang diturunkan secara sex-linked
   E. Joko jarang olahraga,sehingga otot pernafasannya tidak kuat              
                                                                                                                        Key: C

10. Siti,21 tahun, didiagnosa menderita tifus abdominalis, dan dokter memberinya
     Kloramfenikol  4x 500 mg / hari,selama 2 minggu. Ternyata kemudian Hb Siti
     menurun dan tidak mau naik lagi, walau diberi nutrisi yang baik dan antianemia.
     pada pemeriksaan selengkapnya, Siti ternyata menderita anemia aplastis. Hal ini
     dapat terjadi karena :
     A.  Siti menderita anemia sebelumnya
     B.  Kloramfenikol memang menurunkan Hb bila diberi 1 gram perhari
     C. Tifus abdominalis membuat Siti tidak mau makan
     D. Siti mengalami idiosinkrasi terhadap kloramfenikol
     E. Dosis kloramfenikol terlalu besar                                                           Key: D
PRINSIP DASAR FARMAKOKINETIK
BBC3_K18 (Zulkarnain Rangkuty/ Tri Widyawati)
1. Ana, 19 tahun, adalah mahasiswi tingkat pertama Fakultas Kedokteran, dan baru mendapat kuliah farmakologi dan terapeutik tentang prinsip dasar farmakokinetik. Ana masih bingung tentang pengertian metabolisme, eksresi, eliminasi dan biodisposisi. Ana kemudian bertanya kepada Tini, kakaknya yang sudah co-Ass. Manakah penjelasan Tini yang benar mengenai hal yang tidak dimengerti Ana?
  1. Eliminasi merupakan bagian dari metabolisme dan eksresi obat
  2. Metabolisme merupakan bagian dari eksresi obat
  3. Eksresi merupakan bagian dari eliminasi obat
  4. Biodisposisi merupakan istilah yang berbeda pengertiannya dengan proses metabolisme obat
  5. Eksresi sama dengan metabolisme.
                                                                  Jawab: C
2. Ani, 19 tahun, adalah mahasiswi tingkat pertama Fakultas Kedokteran, dan mendapat tugas dari dosen untuk mempresentasikan makalah dengan judul pro drug. Setelah mencari referensi akhirnya Ani mengetahui bahwa pro drug, artinya:
A. obat yang aktif setelah diabsorpsi dan masuk ke sirkulasi sistemik
B. obat yang aktif setelah dimetabolisme dalam tubuh
C. obat yang dimetabolisme dari bentuk aktif menjadi tidak aktif
D. obat yang di absorpsi melalui saluran cerna
E. obat yang eksresinya dalam bentuk tidak aktif.
                                                                 Jawab: B
3. Mekanisme permeasi manakah di bawah ini dari zat besi (Fe)?
A. Difusi air
B. Difusi lemak
C. Transport by special carriers
D. Endocytosis
E. Exocytosis
                                                                         Jawab: D
4. Mekanisme permeasi manakah di bawah ini dari glukosa?
A. Difusi air
B. Difusi lemak
C. Transport by special carriers
D. Endocytosis
E. Exocytosis         
                                                                          Jawab: C
5. Neurotransmitter acetylcholine dapat keluar dari ujung saraf otonom adalah dengan mekanisme permeasi:
A. Difusi air
B. Difusi lemak
C. Transport by special carriers
D. Endocytosis
E. Exocytosis
                                                                          Jawab: E                                           

BBC3_K19 (Hidayat/ Rozaimah Zain Hamid)
PRINSIP DASAR FARMAKODINAMIK
BBC3_K20 (Jazanul Anwar/ Zulkarnain)
  1. TD50 adalah :
a.                   konsentrasi obatdimana 50%  individu menunjukkan efek toksik
b.                  konsentrasi obat dimana 50% individu menunjukkan efek quantal tertentu
c.                   konsentrasi obat  dimana 50% individu menunjukkan efek lethal
d.                  konsentrasi obat  dimana 50% individu tidak menunjukkan efek quantal tertentu
e.                   konsentrasi obat yang okupansi reseptornya separuh maksimal
JAWAB: A

  1. LD50 adalah :
a.                   konsentrasi obatdimana 50%  individu menunjukkan efek toksik
b.                  konsentrasi obat dimana 50% individu menunjukkan efek quantal tertentu
c.                   konsentrasi obat  dimana 50% individu menunjukkan efek lethal
d.                  konsentrasi obat  dimana 50% individu tidak menunjukkan efek quantal tertentu
e.                   konsentrasi obat yang okupansi reseptornya separuh maksimal
JAWAB: C

  1. KD50 adalah :
a.                   konsentrasi obatdimana 50%  individu menunjukkan efek toksik
b.                  konsentrasi obat dimana 50% individu menunjukkan efek quantal tertentu
c.                   konsentrasi obat  dimana 50% individu menunjukkan efek lethal
d.                  konsentrasi obat  dimana 50% individu tidak menunjukkan efek quantal tertentu
e.                   konsentrasi obat yang okupansi reseptornya separuh maksimal
JAWAB:B

  1. Ikatan manakah antara obat dengan reseptor yang sangat kuat sehingga lama kerja obat akan lebih panjang:
A.    ikatan ion
B.     ikatan hidrogen
C.     ikatan hidrofobik
D.    ikatan vander Waals
E.     ikatan kovalen
                      Jawab: E
BBC3_K21 (Yunita Sari Pane/ Tri Widyawati)
1. Ikatan antara obat dengan reseptor yang dapat menimbulkan efek biologis, disebut:
A. Agonis
B. Parsial agonis
C. Inverse agonis
D. Competitive receptor antagonis
E. Non competitive receptor antagonis
Jawab : A
2. Ikatan antara histamin dengan reseptor histamin dan adrenalin dengan reseptor adrenalin yang dapat mempengaruhi efek histamin disebut :
A. Agonis
B. Parsial agonis
C. Inverse agonis
D. Competitive receptor antagonis
E. Non competitive receptor antagonis
Jawab: E


INTERAKSI OBAT
BBC3_K23 (Zulkarnain Rangkuty/ Yunita Sari Pane)
Seorang pasien mengalami demam dan batuk dan saat ini sedang mendapat pengobatan dengan anti mikroba golongan beta laktam. Namun penderita tersebut juga mempunyai penyakit nyeri lambung. Dokter memberi  terapi penicillin G dan antasida kepada pasien tersebut.
1.    Pada kejadian ini interaksi apakah yang mungkin terjadi?
a.    Interaksi farmaseutika
b.    Interaksi fase absorpsi
c.    Interaksi fase distribusi
d.    Interaksi fase metabolisme
e.    Interaksi fase ekskresi                            JAWAB :B
2.    Kejadian interaksi diatas timbul sebab:
a.    Ikatan protein plasma yang lemah terhadap obat
b.    Metabolisme yang meningkat
c.    Perubahan pH saluran cerna
d.    Pembentukan chelat
e.    Memperlambat waktu pengosongan lambung            JAWAB: C
3.Seorang penderita hipertensi dengan diberikan obat anti hipertensi (golongan beta bloker atenolol) dengan terapi aspirin (sebagai anti trombus). Ternyata tekanan darahnya tidak menurun, hal ini terjadi karena:
a.    Interaksi fase absorpsi
b.    Interaksi fase distribusi
c.    Interaksi fase metabolisme
d.    Interaksi fase ekskresi
e.    Interaksi farmakodinamik                    JAWAB: E
4.Seorang pasien datang dengan keluhan alergi akibat makan udang. Oleh dokter diberikan diphenhidramin. Peristiwa ini adalah merupakan mekanisme interaksi:
a.    Interaksi fase absorpsi
b.    Interaksi fase distribusi
c.    Interaksi fase metabolisme
d.    Interaksi fase ekskresi
e.    Interaksi farmakodinamik                        JAWAB:  E
5. Seorang perokok berat dengan asma mengalami susah bernafas yang kemudian diberikan pengobatan theophyllin (obat bronchodilator). Ternyata pasien tersebut merasa tetap susah bernafas. Hal ini terjadi akibat interaksi:
a.    Interaksi fase absorpsi
            b. Interaksi fase distribusi
c. Interaksi fase metabolisme
d. Interaksi fase ekskresi
e.Interaksi farmakodinamik                            JAWAB: C
Seorang pasien mengalami hipertensi  diberi pengobatan anti hipertensi golongan beta bloker (propranolol).
6. Hal apakah yang terjadi pada pasien ini?
a.    Penurunan tekanan darah akibat efek antagonis competitifterhadap reseptor B-1
b.    Penurunan tekanan darah akibat efek agonis terhadap reseptor  B-1
c.    Penurunan tekanan darah akibat efek antagonis non competitif terhadap reseptor B-2
d.    Penurunan tekanan darah akibat efek full agonis terhadap reseptor B-1
e.    Penurunan tekanan darah akibat efek antagonis terhadap reseptor B-2
JAWAB:  A
7.Pasien ini mempunyai riwayat penyakit asma. Kemungkinan obat propranolol dapat menyebabkan relaps dari asma yang dideritanya sebab:
a.    Perangsangan terhadap reseptor B-1
b.    Perangsangan terhadap reseptor  B-1
c.    Perangsangan terhadap reseptor B-1
d.    Perangsangan terhadap reseptor B-1
e.    Perangsangan terhadap reseptor B-2            JAWAB: E
8. Seorang morphinis mendapat terapi bupremorphin dalam menanggulangi kecanduan tersebut. Hal ini terjadi akibat interaksi tingkat reseptor :
a.    Agonis parsial
b.     Antagonis competitive
c.    Full agonis
d.    Antagonis non competitive
e.      Agonis dan antagonis                                    JAWAB: A

PRINSIP DASAR RESISTENSI OBAT
BBC3_K24 (Hidayat/ Rozaimah)

BBC3_K25 (Aznan Lelo/ Wakidi)
Ny. Kane, 55 tahun, datang ke praktek dokter dengan keluhan adanya benjolan di payudara sebelah kanan sejak 1 bulan yang lalu dan terasa nyeri.  Setelah dilakukan pemeriksaan yang lengkap, dokter mendiagnosa Ny. Kane menderita kanker dan harus mendapat kemoterapi (obat kanker) diantaranya adalah cyclophospamide.
  1. Dokter menjelaskan kepada Ny Kane, bahwa mekanisme kerja cyclophospamide , yaitu:
  1. sebagai alkilating agent
  2. sebagai anti metabolit
  3. menghambat mitotic
  4. sebagai antibiotic
  5. sebagai anti nyeri akibat kanker.
                                                           Jawaban: A
2.  Setelah beberapa bulan, Ny Kane mendapat kemoterapi secara teratur, namun keadaannya tidak ada perbaikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menyatakan Ny Kane mengalami resistensi obat. Ny Kane merasa sedih karena selama ini dia sudah berobat sesuai anjuran. Dokter kemudian menjelaskan, bahwa resistensi obat kanker dapat terjadi karena faktor genetic diantaranya:
    1. Sensitivitas yang meningkat terhadap apoptosis
    2. Inaktivasi metabolit obat oleh deaminase
    3. Peningkatan ambilan kembali (uptake) obat
    4. Meningkatkan  influx obat ke sel kanker
    5. Mencegah terjadinya perubahan pada target obat
                                                         Jawab: B
  1. Selain faktor genetik, dokter mengatakan, resistensi terhadap obat  dapat juga terjadi karena faktor non genetik, yaitu:
    1. Adanya barrier dalam tubuh yang membatasi efek obat
    2. Kombinasi obat
    3. Mahal tidaknya harga obat
    4. Bentuk sediaan obat
    5. Ukuran molekul obat.
                                            Jawab: A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar