Jumat, 29 Juni 2012

TRIKOMONIASIS


a.    Anamnesis
b.    Pemeriksaan Fisik
•    Vulva eritematosa difus atau ekskoriasi
•    Duh tubuh vagina : cukup banyak walaupun spekulum belum dimasukkan, khas berwarna kekuningan dan berbusa.   
•    Labia : pucat pada infeksi ringan; eritem - edema pada infeksi berat.
•    Dinding vagina eritematosa; kasus > berat terdapat gambaran granular.
•    Punctate hemorrhages di serviks (kolpitis makularis) : gambaran strawberi pada pengamatan mata telanjang atau kolposkopi, merupakan petunjuk kuat trikomoniasis.
•    Beberapa penderita terlihat tanpa peradangan vagina.

Tanda Fisik:
Perempuan
o    Pada pemeriksaan panggul dengan spekulum, tanda-tanda trikomoniasis diantaranya  colpitis macularis (disebut sebagai strawberry cervix); keputihan yang purulen yang dapat berwarna putih krem, kuning, hijau atau abu-abu, keputihan yang berbusa, erythema vagina dan vulva.
o    Colpitis macularis dan keputihan yang berbusa bersama-sama memiliki spesifisitas 99% dan secara sendiri-sendiri memiliki nilai prediksi positif (positive predictive value) 90% dan 62%.  Yang menarik, penelitian yang dilakukan oleh Wolner-Hanssen dkk. Menemukan bahwa pemeriksaan dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat) menemukan colpitis macularis hanya 1,7% dari klien dengan trikomoniasis sedangkan pemeriksaan dengan bantuan kolposkopi mendapatkan colpitis macularis sebanyak 70% dari pasien yang menderita trikomoniasis yang dipastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan sediaan basah.
o    Sebagian besar dari gejala-gejala yang disebutkan di atas tidak spesifik untuk infeksi trikomoniasis dan dapat terjadi pada berbagai infeksi vagina dan serviks yang lain.  Sehingga jika hanya bergantung pada pemeriksaan fisik saja banyak klien dengan trikomoniasis akan tidak terdiagnosis.   Diagnosis pasti trikomoniasis dapat ditegakkan dengan adanya protozoa berflagel yang terlihat dari pemeriksaan sediaan basah,  Papanicolaou (Pap) smears, atau media kultur.
Laki-laki
o    Kebanyakan laki-laki yang terinfeksi trikomoniasis tidak ada tanda fisik.
o    Pada beberapa kasus, laki-laki dengan infeksi ini mungkin menunjukkan adanya discharge dari penis.
o    Beberapa kasus yang lain mungkin ada tanda-tanda prostatitis atau epididymitis.


Pemeriksan laboratorium:
•    Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk klien yang memiliki gejala-gejala vaginitis.  Berbagai pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan fasilitas laboratorium sederhana. Dasar dari pemastian diagnosis adalah pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan untuk mengeluarkan penyebab lain yang mungkin juga menyebabkan keluhan pada klien.
•    pH vagina
o    Penentuan pH vagina dengan cara menempelkan swab dengan sekresi vagina pada kertas  pH paper dengan nilai antara 3.5-5.5.
o    pH vagina normal secara praktis menunjukkan diagnosis trikomoniasis negatif.  pH lebih dari  4.5 ditemukan pada trikomoniasis dan vaginosis bacterial.
•    Tes Whiff
o    Tes ini memeriksa adanya amine dengan menambahkan KOH pada discharge vagina dan membaui adanya bau seperti bau ikan, tes ini berguna untuk menyingkirkan kemungkinan vaginosis bakterial.
o    Saat ini telah ada pemeriksaan pH Vagina  dan tes whiff yang dikombinasikan dalam satu bentuk tes  dengan tanda negatif positif.
•    Sediaan Basah (Wet mount)
o    Pemeriksaan dengan sediaan garam basah melalui mikrokoskop terhadap secret vagina yang diusapkan pada objek glass dapat mengidentifikasi protozoa yang berbentuk seperti tetesan air, berflagela, dan bergerak.  Pemeriksaan ini juga dapat menemukan clue cells (tanda adanya penyakit vaginosis bacterial).  Rasio sel darah putih (lekosit) terhadap sel epitel juga dapat dihitung.
o    Sensitivitas pemeriksaan ini mencapai 40-60%.  Sedangkan spesifisitas dapat mencapai 100% jika sediaan garam basah segera dilihat di bawah mikroskop.
•    Pap smear
o    Sensitivitas untuk mendeteksi sama dengan pemeriksaan sediaan garam basah, yaitu 40-60%.
o    Sedangkan spesifisitas mencapai 95-99% untuk petugas-petugas yang sudah terlatih.

Pemeriksaan laboratoris
Pemeriksaan mikroskopis pada ♀
  Pemeriksaan sediaan basah dengan larutan saline.  Spesimen diambil di forniks anterior dan posterior. Diperiksa dibawah mikroskop (100 dan 400 x).
  Diagnosis : mengamati gerakan parasit khas. Jumlah PMN >1 /sel epitel
  Papaniculaou smears servik : sensitivitasnya 60-70 %.
  Pemeriksaan sediaan basah dan Papanicolaou smears harus dikonfirmasi dengan biakan. 
Pemeriksaan mikroskopis pada ♂
  T. vaginalis sulit ditemukan di urin atau sekret genital.
  Harus diperiksa sebelum first-voided urine : mikroskopis dan biakan.

Biakan
  Media Feinberg atau Kupferberg. Biakan dilakukan terutama pada ♀ dan ♂ asimptomatis. Inkubasi secara anaerob, tumbuh dalam 48 jam. Biakan negatif dinyatakan setelah 7 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar